Universitas Islam Jember

PRAMUKA UIJ GELAR MUSDEGA

Acara pembukaan Musyawarah Pandega I di Kampus 2 UIJ

Jember. Gerakan Pramuka Gugus Depan Jember 01.145-01.146 Racana Aryawira Raja – Dewi Rengganis Pangkalan Universitas Islam Jember menggelar Musyawarah Pandega (Musdega) pada 12-14 Juli 2019 di Aula Kampus 2 Universitas Islam Jember,. Agenda Musdega selain untuk melaporkan pertanggungjawaban pengurus periode 2018 juga memilih pengurus baru periode 2019.

Musdega dibuka Pembina Pramuka Warek III Drs. Moh. Shodiq Syarif, M.Si, Jum’at (12/7) dan dihadiri Ketua Gugus Depan Jember 01.145-01.146 Drs. Nur Faqih GH, M.Si. serta para pengurus serta anggota. Agenda hari pertama Musdega meliputi pembahasan dan pengesahan jadwal acara, pembahasan dan pengesahan tata tertib sidang serta laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus. Sedangkan hari kedua adalah siding-sidang komisi, meliputi Komisi Program Kerja, Komisi Adat, Komisi Struktur Organisasi, dan Komisi Sistem Pembinaan Anggota. Sedangkan hari ketiga meliputi sidang pleno yang membahas dan mengesahkan hasil-hasil sidang komisi serta pemilihan Ketua Dewan Pandega putra dan putri periode 2019.

Shodiq dalam pidato sambutan pembukaannya mengatakan, organisasi Pramuka di Universitas Islam Jember sekarang sudah bukan lagi menjadi kewenangan Wakil Rektor III (bidang Humas, kerjasama dan kelembagaan) namun sudah menjadi kewenangan wakil rektor I yang membidangi bagian akademik dan kemahasiswaan, oleh karena itu kedepan dimohon UKM di UIJ termasuk pramuka berkonsultasi dengan warek I dan Kabag Kemahasiswaan dalam melaksanakan kegiatannya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa organisasi pramuka peserta didik di tingkat golongan Pandega berbeda dengan organisasi satuan di tingkat golongan Penegak, Penggalang maupun Siaga. Organisasi Dewan Pandega di perguruan tinggi dinilai lebih matang dan relatif tertata dengan baik. Hal itu bukan lantaran dari segi usianya yang sudah tergolong dewasa tetapi Pramuka itu juga berstatus mahasiswa. Jadi, tak heran jika pelaksanaan musyawarahnya pun terkesan lebih formal dan serius seperti organisasi besar lainnya, katanya.

Karena lebih matang itu pula, tambah Shodiq, wajar jika dalam proses persidangannya sedikit lebih berdinamika. Tetapi jangan karena dinamisnya, lantas muncul debat kusir yang dapat menyita waktu persidangan. Jika tak terlalu urgen untuk dibahas sebaiknya dihindari saja, pesannya. (nuz_humas.uij)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Konten dilindungi ...
0
Anda suka tulisan ini.? Silahkan komenx
()
x