HUKUM, www.uij.ac.id – Beberapa hari yang lalu, Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Jember (UIJ) diundang Radio Republik Indonersia (RRI) Jember untuk menjadi pemateri terkait Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam hal ini Muhammad Hoiru Nail, berbicara terkait HAM berdasarkan prespektif hukum.
Kata dia, disana dirinya memaparkan HAM merupakan hak atas kodrat dari seorang manusia yang dibawa sejak lahir. Bahkan, ia mengatakan, di dalam hukum itu orang yang masih berada di dalam kandungan harus dianggap ada HAM-nya untuk kepentingan warisan. “Misalnya ada orang hamil, lalu dia punya calon bayi itu harus dianggap ada, demi kepentingan si bayi,” ujarnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, kemarin (19/12).
Selain itu, dalam kegiatan tersebut dia menjelaskan terkait bagaimana penerapan HAM, khusunya di dunia pendidikan. “Kemarin banyak berinteraksi tentang banyaknya pelanggaran Hak Asasi Manusia di dunia pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA,” jelasnya.
Pembahasan tersebut, kata dia, membuahkan jalan tengah yaitu HAM itu bisa dilaksanakan, jika peserta didik dikasih penjelasan apa saja hak-haknya. Sehingga, tidak akan ada lagi justifikasi akan adanya pelanggaran HAM di dunia pendidikan. “Tidak dibenarkan cara mengajari pakai hukuman badan, disuruh straf berdiri, dan dijewer. Itu secara HAM, sudah melanggar,” tegasnya.
Ia menghimbau, jangan sampai ada kekerasan di lingkungan UIJ. Sebab, menurutnya, segala bentuk kekerasan itu tidak pernah dibenarkan dalam dunia pendidikan. “Mas Menteri bilang, ada slogannya No kekerasan dalam bentuk apapun,” lugasnya.
Oleh karena itu, ia menginginkan adanya penyampaian hak-hak yang dapat diklaim peserta didik agar tidak ada hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. “Kalau di UIJ, khususnya pada saat PKKMB,” pungkasnya.(*)
Reporter: St. Soleha
Editor: Sugeng Hadi Wijaya